Analisis Kesulitan Belajar Siswa SMA Pada Materi Fungi
Abstract
Materi fungi bersifat abstrak berpotensi menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi. Penelitian ini bertujuan menganalisis miskonsepsi siswa pada materi fungi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2020 hingga Juli 2020. Populasi yang digunakan adalah seluruh siswa kelas X MIPA di SMA. Sampel yang diteliti berjumlah 47 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Cluster Random Sampling. Instrumen yang digunakan yaitu instrumen soal sebanyak 41 soal pilihan ganda dan instrumen angket sebanyak 35 pertanyaan. Data dianalisis mengunakan uji validitas soal dan uji validitas angket. Data yang diperoleh diolah secara kuantitatif dengan Microsoft Excel. Uji validitas soal mendapatkan hasil bahwa pengetahuan konsep siswa terhadap materi fungi tergolong rendah. Uji validitas angket mendapatkan hasil bahwa siswa mengalami kesulitan belajar berasal dari faktor internal dan faktor eksternal. Sub materi yang memiliki pengetahuan konsep yang paling rendah dan tingkat kesulitan belajar dengan kategori tinggi yaitu klasifikasi fungi dengan presentase (46%). Kesulitan belajar pada faktor internal yaitu pada minat, motivasi, kesiapan dan perhatian siswa. Sedangkan faktor eksternal yaitu lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat kesulitan belajar siswa pada materi fungi masih rendah terlihat dari penguasaan konsep dan faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar.
Downloads
References
Anisa, N. (2020). Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Biologi Materi Fungi Pada Siswa Kelas X SMA NEGERI 2 SELAYAR. In Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Biologi Materi Fungi Pada Siswa Kelas X SMA NEGERI 2 SELAYAR (Vol. 21, pp. 1–9).
Aunurrahman. (2013). Belajar Dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Çimer, A. (2012). What Makes Biology Learning Difficult and Effective: Students’ Views. Educational Research and Reviews, 7(3), 61–71. https://doi.org/10.5897/ERR11.205
Darimi, I. (2016). Diagnosis Kesulitan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Aktif Di Sekolah. JURNAL EDUKASI: Jurnal Bimbingan Konseling, 2(1), 30. https://doi.org/10.22373/je.v2i1.689
Dogru, M. S., & Ozsevgec, L. C. (2018). Biology Subjects Which the Teacher Candidates Have Difficulties in Learning and Leading Reasons. Online Submission, 5(5), 221–232. https://doi.org/10.5281/zenodo.1479932
Etobro, A. B., & Fabinu, O. E. (2017). Students’ perceptions of difficult concepts in biology in senior secondary schools in Lagos state. Global Journal of Educational Research, 16(2), 139. https://doi.org/10.4314/gjedr.v16i2.8
Idzhar, A. (2016). Peranan guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Jurnal Kependidikan, 2(2), 221–228.
Kaltakçi, D., & Didiç, N. (2007). Identification of pre-service physics teachers’ misconceptions on gravity concept: A study with a 3-tier misconception test. AIP Conference Proceedings, 899(1), 499–500. https://doi.org/10.1063/1.2733255
Kompri. (2017). Belajar Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Yogyakarta: Media Akademi.
Kurniawati, F., & Isniwati. (2019). Analisis Miskonsepsi Siswa Kelas XI MIA Pada Materi Jamur Menggunakan Three-Tier Multiple Choice. BioEdu, 8(1), 51–57.
Lubis, D. A., Hasairin, A., & Rengkap. (2017). Analisis Kesulitan Belajar Siswa Pada Materi Jamur Di Kelas X IPA SMAN 1 Batang Kuis. Jurnal Pelita Pendidikan, 5(3), 340–347. https://doi.org/https://doi.org/10.24114/jpp.v5i3.8868
Mubarak, S., Susilaningsih, E., & Cahyono, E. (2016). Pengembangan Tes Diagnostik Three Tier Multiple Choice Untuk Mengidentifikasi Miskonsepsi Peserta Didik Kelas Xi. Journal of Innovative Science Education, 5(2), 101–110.
Oktariani. (2018). Peranan Self Efficacy Dalam Meningkatkan Prestasi. Kognisi Jurnal, 3(1), 41–50. https://doi.org/2528-4495
Sasmito, D. R. P., & Trimulyono, G. (2019). Development of Funginopoly (Fungi Monopoli) Game Media in Fungi Material For 10th Grade Senior High School to Increase Student’s Level of Concept Understanding. 8(3), 51–60. Retrieved from http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Simanjuntak, N. E., & Hasrudin. (2016). Analisis pengetahuan dan sikap siswa pada materi jamur. Jurnal Pelita Pendidikan, 4(3), 69–74. https://doi.org/10.24114/JPP.V4I3.6608
Simatupang, R. (2019). Analisis Gaya Belajar Siswa Dalam Pembelajaran. Jurnal EDUGENESIS, 1(1), 36–36.
Slameto. (2013). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Supriatin, A., & Nasution, A. R. (2017). Implementasi Pendidikan Multikultural Dalam Praktik Pendidikan Di Indonesia. Elementary: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 3(1), 1. https://doi.org/10.32332/elementary.v3i1.785
U.M, F. N., Isnawati, & Trimulyono, G. (2016). Pengembangan Permainan Question Wheel Sebagai Media Pembelajaran Untuk Melatih Keaktifan Menjawab Dan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. BioEdu, 5(3), 271–276. Retrieved from http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Vanthournout, G., Kyndt, E., Gijbels, D., & Van den Bossche, P. (2015). Verständnis der direkten und indirekten Beziehungen zwischen Teilnahmemotivation, Zielorientierung und dem Gebrauch von Selbstregulierungsstrategien während einer formellen Fortbildung. Gert Vanthournout Eva Kyndt David Gijbels Piet Van Den Bossche, 18, 89–106. https://doi.org/10.1007/s11618-014-0601-7
Zamzami, Sakdiah, & Nurbaiza. (2020). Analisis Faktor Kesulitan Belajar Mata Pelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Dedikasi Pendidikan, 4(1), 123–133. Retrieved from http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/dedikasi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.