Jumlah Bakteri Pseudomonad Fluoresen Isolat Cas dalam Berbagai Formula Media Tumbuh

  • Devi Aprillia Sary Universitas Negeri Padang
  • Linda Advinda Universitas Negeri Padang
Kata Kunci: Kata Kunci : Pseudomonad Fluoresen, Formula, Jumlah Bakteri, Molase, Za

Abstrak

Pseudomonad fluoresen merupakan agen hayati yang dapat digunakan sebagai pengendali penyakit tanaman, meningkatkan pertumbuhan tanaman dan ketersediaan fosfat bagi tanaman, serta menghasilkan senyawa yang merupakan sinyal bagi tanaman untuk memproduksi metabolit sekunder yang bersifat antimikroba. Pseudomonad fluoresen dapat ditumbuhkan dalam berbagai media tumbuh. Tujuan penelitian untuk mengetahui jumlah bakteri pseudomonad fluoresen isolat Cas yang ditumbuhkan dalam berbagai formula. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Rancangan yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan tersebut adalah formula M1(molase 10 g/L+ ZA 5 g/L), M2 (molase 10 g/L+ ZA 10 g/L), M3 (molase 5 g/L+ ZA 5 g/L), M4 (molase 5 g/L+ ZA 10 g/L), dan M5 (NB 8 g/). Data yang diperoleh dianalisis dengan Anova dan uji lanjut DNMRT pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pseudomonad fluoresen isolat Cas yang ditumbuhkan pada formula M3 ( molase 5g/L + ZA 5 g/L ) menghasilkan jumlah bakteri tertinggi yaitu 118,3 x 108, sedangkan jumlah bakteri  terendah pada formula M5 ( NB 8g/L) yaitu 9,76 x 108 cfu/mL.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Addy, H. S. (2008). Pengaruh Sumber Karbon Terhadap Daya Antagonistik Bakteri Psudomonas Pendar-fluor Terhadap Erwinia carotovora. Jurnal Pengendalian Hayati. Vol 1(12-16).

Advinda, L., Fifendy, M., Anhar, A. (2018). The Addition of Several Mineral Sources on Growing Media of Fluorescent Pseudomonad for the Biosynthesis of Hydrogen Cyanide. IOP Conf. Ser.: Mater. Sci. Eng. 335 012016.

Advinda, L., Fifendy, M., dan Iryani. (2013). Penyimpanan Bakteri Pseudomonad Berfluoresensi Pada Beberapa Bahan Pembawa dan Uji Potensinya Sebagai Pengendali Blood Disease Bacteria (BDB) Tanaman Pisang. Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam. Padang : Universitas Negeri Padang.

Advinda, L., Fifendy, M., Irdawati, dan Anhar, A.(2020). The Utilization of Coconut Water and Molasses as Fluorescent Pseudomonad Propagation Medium. International Journal of Progressive Sciences and Technologies (IJPSAT), 19 (2): 25-28.

Afreen, S. S. dan Lokeshappa B. (2014). Production of Bacterial Cellulose from Acetobacter xylinum using Fruit Wastes as Substrate. The Internasional Journal of Science and Technoledge, 2(8):57-64.

Jatnika, Wiwik. Abadi, Abdul Latief. Aini, Luqman Qurata. (2013). Pengaruh Aplikasi Bacillus sp. dan Pseudomonas sp. Terhadap Perkembangan Penyakit Bulai Yang Disebabkan Oleh Jamur Patogen Peronosclerospora Maydis Pada Tanaman Jagung. Jurnal HPT.Vol 1(4).

Klement, Z., Rudolph, K., and Sands, D.C. (1990). Methods in Phytobacteriology. Akademia Kiado. Budapest.

Patria, A., Muzaifa, M., dan Zurrahma. (2013). Pengaruh penambahan gula dan amonium sulfat terhadap kualitas nata de soya. Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia. Vol. 5(3): 1-5.

Pramana. (2006). Potensi molases di Indonesia Beserta Klasifikasi Penggunaannya. Bandung: Pustaka Karya.

Purwaningsih, S., Salamah, E., dan Setiani, A. (2007). Pengaruh Konsentrasi Sukrosa dan Ammonium Sulfat terhadap Mutu Nata Gracilaria Sp. Buletin Teknologi Pertanian, X (2): 30-36.

Rossi, E., Pato, U., dan Damanik, S. R. (2008). Optimalisasi Pemberian Ammonium Sulfat terhadap Produksi Nata de Banana Skin. Sagu. 7 (2): 30-36.

Sumantha, A., C. Larroche, dan A.Pandey. (2006). Microbiology and Industrial of foodgrade protease : A Perspectiv. Food.Tecnology, Bioteknology.44,2, 211-220.

Diterbitkan
2021-04-24