Pendekatan Etnosains Pada Pembelajaran IPA Dalam Proses Pembuatan Bekasam Untuk Menumbuhkan Nilai Kearifan Lokal

  • Anggi Desviana Siregar Institut Agama Islam Negeri Kerinci
Kata Kunci: entnosains, kearifan lokal, bekasam

Abstrak

Penelitian ini mengkaji mengenai pengetahuan masyarakat Desa Manggul-Lahat Sumatera Selatan tentang pembuatan bekasam dan membandingkan atau mengkorelasikan dengan konsep ilmiah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deksriftif dengan pendekatan etnosains. Adapun Langkah-langkah yang diambil dalam pegumpulan data yaitu wawancara, observasi, dokumentasi dan studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bekasam merupakan makanan khas masyarakat di Indonesia terutama masyarakat Sumatera Selatan, Kalimantan dan Jawa Tengah yang pengetahuan pengelolaannya diwariskan secara turun temurun. Selanjutnya dalam proses pembuatan terdapat hubungan kajian ilmiah antara budaya dan ilmu sains. Dengan demikian proses pembuatan bekasam dapat menjadi bahan pembelajran IPA. Oleh karena itu, peran guru sangat penting agar tersampaikan nilai-nilai kearifan lokal dengan ilmu sains.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Akmal, A. U., Lia, Tuti Lestari, Azmi Asra, Efrendy, Festiyed, & Skunda. (2020). Analisis Etnosains dalam Pembelajaran IPA di SekolahDasarKota Padang dan Bukittinggi. Jurnal Inovasi Pendidikan Dan Pembelajaran Sekolah Dasar, 4(2). http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jippsd68

Aldeva Ilhami, R. S. U. M. D. D. (2020). Bioeduca: JurnalPendidikan Biologi. 2(2),
Ayu Kalista, Agus Supriadi, & Siti Hanggita Rachawati J. (2012). Bekasam Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepinus) dengan Penggunaan Sumber Karbohidrat yang Berbeda. Fishtech, 1(1).

Galuh Nita Prameswari. (2018). Promosi Gizi Terhadap Sikap Gemar Makan Ikan Pada Anak Usia Sekolah. Journal of Health Education, 3(1).https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jhealthedu

Lestari, S., Rinto, R., & Huriyah, S. B. (2018). Peningkatan Sifat Fungsional Bekasam Menggunakan Starter Lactobacillus acidophilus. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 21(1), 179โ€“187. https://doi.org/10.17844/jphpi.v21i1.21596

Noor Arfianty, B., Farisi, S., & Christina Nugroho Ekowati. (2017). Dinamika Populasi Bakteri Dan Total Asam Pada Fermentasi Bekasam Ikan Patin (Pangasius hypopthalmus) Fermentation Bekasam. Jurnal Biologi Eksperimen, 4(2)

Nuralita, A. (2020). Analisis Penerapan Model Pembelajaran berbasis Etnosains dalam Pembelajaran Tematik SD. Mimbar PGSD Undiksha, 8(1)

Pingge, H. D. (2017). Kearifan Lokal Dan Penerapannya Di Sekolah Weetebula. Jurnal Edukasi Sumba, 01(02)

Puspita Hadi, W., Permata Sari, F., Sugiarto, A., Mawaddah, W., & Arifin, S. (2019). Terasi Madura: Kajian Etnosains Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Menumbuhkan Nilai Kearifan Lokal Dan Karakter Siswa. QUANTUM:Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, 10(1)

Ravico, R. (2019). Menelusuri Tradisi Lisan Parno (Pangku Parbayo) Adat Desa Koto Majidin, Kabupaten Kerinci Sebagai Wujud Identitas Masyarakat. TAMADDUN: Jurnal Kebudayaan Dan Sastra Islam, 19(1), https://doi.org/10.19109/tamaddun.v19i1.3395

Suyatno, Ira Sari, N., & Loekman, S. (2015). Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Mutu Bekasam Ikan Gabus (Channa striata) QUALITY. JOM

Wahyu Pamungkas. (2011). Teknologi Fermentasi, Alternatif Solusi Dalam upaya Pemanfaatan Bahan Pakan Lokal. Media Akuakultur , 6(1).

Zainal Berlian, Syarifah, & Imamul Huda. (2016). Pengaruh Kuantitas Garam Terhadap Kualitas Bekasam. Jurnal Biota, 2(2)
Diterbitkan
2021-10-21