Kajian Etnosains Masyarakat tentang Pembuatan Pupuk Kompos sebagai Alternatif Pupuk Anorganik dengan Memanfaatkan Kotoran Kelelawar di Kawasan Ekowisata Pulau kelelawar Desa Ujung Pasir

Abstrak

Penelitian ini menginvestigasi penggunaan pupuk kompos dari kotoran kelelawar sebagai alternatif pupuk anorganik dalam praktik pertanian organik di kawasan ekowisata Pulau Kelelawar. Pendekatan etnosains dan metodologi penelitian kualitatif digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang pengetahuan, keyakinan, praktik tradisional, dan pandangan masyarakat terhadap pupuk kompos. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara yang dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2021. Kegiatan observasi dilakukan dengan pengamatan secara langsung lokasi Ujung Pasir sebagai kawasan ekowisata pulau kelelawar. Informan penelitian adalah tokoh adat, pemerintahan desa dan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat memiliki pengetahuan yang luas tentang pembuatan pupuk kompos dari kotoran kelelawar dan menganggapnya sebagai solusi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dalam pertanian. Pandangan mereka menegaskan komitmen terhadap pertanian organik serta kebutuhan akan praktik pertanian yang berkelanjutan. Selain itu, kolaborasi antara masyarakat, petani, dan peneliti dalam pengembangan dan peningkatan penggunaan pupuk kompos menunjukkan potensi besar untuk memperluas pengetahuan dan penerapan praktik pertanian organik dalam komunitas. Temuan ini menyoroti pentingnya kerjasama lintas sektor dalam mendukung pertanian yang berkelanjutan dan pelestarian lingkungan di kawasan ekowisata. Penelitian lanjutan disarankan untuk menggali lebih dalam aspek-aspek teknis dan sosial dari penggunaan pupuk kompos, serta untuk merumuskan strategi yang lebih efektif dalam mendorong adopsi praktik pertanian organik di masyarakat.